BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Kamis, 20 Desember 2012

Ketika aku menanti


“Ana! Sini deh buruan!”
“Duh, ada apaan si, Ras?”
“Itu liat deh! Itu siapa!”
“Itu.. itu.. itu kan si Angga. Cowo yang aku suka! Sumpah ya cakep banget si Angga itu. Ras!!! Pegang tanganku deh buruan”
“Hmm.. kok tanganmu anget Na?”
“Aku deg-degan, Ras!! Ras! Laras!!!”
“Ih Ana alay deh”
Lalu mereka berdua bergegas masuk kelas. Ya, namaku Ana. Ana Az-zahra. Sekarang aku duduk dikelas 11-H. Laras itu adalah teman sekelasku haha dia orangnya nyenengin, tapi kadang nyebelin juga. Oke, sekarang aku bakalan deskripsiin si Angga. Cowo terkece di sekolahku. Cakep, senyumnya manis, matanya tajem, badannya tinggi, pinter banget di pelajaran fisika dan biologi, anak softball dan… tajir. Pertama kali aku suka dia itu.. waktu..

Saat MOS ekstrakurikuler
“Oke adik-adik, saya Fahmi, pelati tim softball putra. Saya ingin sekarang kalian saling berjabat tangan dan berkenalan” ujar Fahmi.
“Eh iya aku Sarah, kamu siapa?” ucap Sarah
“Aku Ana hehe, eh bentar-bentar.. tali sepatuku lepas” sela ku
Akupun menunduk dan dengan posisi setengah jongkok sambil mengikat tali sepatuku.
“Nah! Udah selesai”
Akupun bangkit namun..

Bruk!
“Ih tanganku lecet nih, kamu kalo jalan tuh li…” belum selesai aku mengomel, aku terdiam dan terpaku. Melihat seorang cowok cakep sedang memandangku dengan khawatir. Dia.. sangatlah tampan.Ya Tuhan!
“Kamu nggak kenapa-kenapa kan? Eh sori lho ya. Sini mana tangan kamu. Yah kok lecet sih. Sori banget ya. Emm.. nama kamu siapa?” celoteh cowo tampan itu.
Aku nggak menjawab pertanyaannya, karena aku masih terhipnotis olehnya, oleh tatapannya, terutama matanya.. alisnya.. hidung.. dan mulutnya. Sangat sempurna. Dia.. sangat tampan.
“Halo? Kamu dengerin aku ngomong apa kan tadi?” tanyanya
“Eh iyaiya aku denger kok. Rumahku di daerah Kemang. Kenapa emang?” jawabku gugup
“Hahahaha.. Kamu gak nyambung deh hahahaha” ejeknya
“Emang tadi kamu nanya apaan?”  tanyaku polos
“Aku tadi tanya, namamu siapa hahaha tapi kamu malah jawab rumahmu dimana hahaha kamu lucu seriusan deh hahaha” ejekannya yang membuatku berpikir kalau senyumnya manis, tawanya menengkan dan lesung pipinya.. hangat.
“Namaku Ana. Kamu siapa?” tanyaku penasaran
“Nama yang bagus tuh hahaha, namaku Angga. Anak softball juga?” serunya
“Iya hehe” jawabku singkat
“Oke aku kesana duluan ya” pamitnya

Semenjak hari itu.. aku jadi semakin termotivasi untuk latihan softball. Ya, apalagi alasannya kalau bukan demi Angga Cowo yang nabrak aku waktu itu dan sampai sekarang dia tetap sering menyapaku dengan senyumnya yang hangat dan tatapannya yang teduh itu. Sangat menenangkan jiwa

“Eh aku boleh minta nomer kamu gak, Na?”
“Boleh, buat apaan emang?”
“Buat smsan lah. Aku pengen ngobrol banyak sama kamu..”
Dor!
Tiba-tiba badanku langsung hangat, mukaku memerah dan tanganku bergetar. Aku.. bahagia.
“0813333333331, Ngga”
“Oke, makasih ya Na. Entar malem smsan ya”
“Iya, Ngga”

Malam harinya…
Bipbipbipbip
“Ana...”
“Iya? Ini siapa ya?”
“Angga. Ana lagi apa? Angga pengen ngomong..”
“Lagi ngerjain tugas aja nih Ngga. Ngomong apaan Ngga? Ngomong aja kali”
“Angga.. suka nama Ana. Ana-Angga itu cocok kan. Serasi kan. Nama kita sama-sama depannya A. Ana mau gak jadi..”
“Ha? Jadi apaan, Ngga?”

1 jam kemudian..
“Ngga? Belom tidur kan?”
Tapi Angga tetap belum balas smsku. Kemana anak ini hmm

Esok harinya..
“Eh, Na, sini deh. Aku mau kasih tau sesuatu, tapi kamu jangan shock ya”
“Ya elah, sesuatu apaan sih Ras. Kasih tau buruan”
“Angga jadian sama Mia!”
“Ah ngibul ya kamu”
“Idih, dibilangin kok nggak percaya sih. Seriusan ini. Angga jadian sama Mia. Barusan”
Padahal.. tadi malem kan Angga bilang dia mau ngucapin sesuatu ke aku, tapi malah gak jadi.. Ya Tuhan, kenapa kenyataan yang ada sekarang malah kayak gini?

Dikantin..
“Ngga..” sapaku dengan hati-hati
“Eh Ana. Ada apa, Na?” jawabnya gugup
“Semalem kok smsku gak kamu bales? kelupaan ya?” tanyaku pelan
“Iya, Na. Hehe sori ya. Oh iya, aku duluan” jawabnya buru-buru
“Oke, Ngga”
Padahal aku pengen nanya, dia sebenernya mau ngomong apaan tadi malem. Tapi kok sekarang dia malah gini sih. Pikiranku kacau seketika

1 bulan aku menunggu Angga-Mia putus, tapi.. semuanya sia-sia. Oke. Aku bakalan tunggu semampuku!
6 bulan aku menunggu Angga.. menunggu hati Angga kosong lagi. Tanpa Mia didalamnya.
20 bulan aku menunggu Angga.. Tapi semuanya tidak berubah. Mereka berdua tetap bersama, tetap tertawa bersama, pulang bareng, ke kantin bareng, dan semacamnya. Aku iri pada Mia. Ku akui, Mia tidaklah cantik seperti aku. Dia tidak ada apa-apanya dibanding aku. Mia gendut, tidak bisa berolahraga, tidak eksis. Coba bandingin sama aku, aku tinggi, kurus, anak basket, dan sangat eksis. Aku tidak habis pikir, kenapa Angga memilih Mia.
Namun semua itu terbalas dengan 1 sikapnya padaku saat aku dan teman-teman menonton tim softballnya bertanding. Timnya Angga menang! Yeah! Aku senang.. Di detik-detik terakhir, Angga-lah yang membuat timnya dapat menambah score. Aku bangga sekali. Harus kalian ketahui, bahwa aku tidak pernah absen saat timnya bertanding. Aku ingin membuktikan pada Angga, bahwa aku sangat mengharapkannya, sangat menantinya, sangat menyukainya dan sangat mencintainya. Mia tidak pernah menonton Angga bertanding. HAHA. Aku punya nilai ++ lah dibanding Mia yang tidak tau apa-apa itu.
Saat aku berjalan menuju parkiran, tiba-tiba..
“Na, makasih ya udah sering nonton aku tanding haha Mia aja ga pernah sesering kamu kalau nonton aku tanding”. Tanganku digapainya dan digenggamnya.
“Eh iya samasama Ngga” jawabku gugup
“Sekali lagi makasih ya”

Sesampaiku dirumah.. Aku tidak mencuci tanganku sama sekali. Bahkan aku tidak mandi 2 hari. Kebetulan aku lagi mendapat tamu bulanan, jadi.. kalau tidak wudhu, tidak apa-apa dong ya. Haha aku sangat menggilai Angga
Selain itu, aku hafal jadwal Angga latihan softball. Yaitu setiap Kamis dan Sabtu jam 4 sore sampai jam 8 malam. Beberapa kali aku menungguinya latihan. Dia sangat tampan. Mulai dari pagi, lalu siang, sore dan saat malam-pun dia tetap tampan.
Aku kaget banget waktu lihat foto Angga dan Mia yang sedang melompat sambil berpegangan tangan dan dibelakangnya terlihat kawah agak tebal yang sedang berterbangan. Mereka? Liburan berdua? Berdua? Terserah sajalah!

Angga-Mia sampai detik ini sudah menjalani hubungan selama 2tahun 5bulan 1hari. Lama-kelamaan aku mulai ikhlas.. namun, sangat sulit untuk melupakan Angga yang sempat “ingin mengatakan sesuatu padaku” namun tidak jadi. Sangat sulit melupakan Angga yang menggenggam tanganku erat seolah menahanku untuk tetap disampingnya saat itu. Angga yang mempunyai tatapan yang teduh dan senyum yang menenangkan jiwa.

Angga, aku tetap akan selalu menunggumu. Sampai kapanpun itu. Camkan kata-kataku. Aku tetap akan selalu menunggumu sampai kapanpun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar