Kau memelukku, menatap mataku dalam kelembutan, dan berkata,
“Aku ingin hidup selamanya denganmu, maukah kau menemaniku selamanya? Maukah
kau hidup bersamaku selamanya?”. Tapi itu hanyalah sebuah mimpi. Mimpi seperti itu kerap kali menghampiriku
dengan suara yang menggema, dan samar. Aku selalu berharap mimpi itu menjadi
nyata, terlebih lagi saat kau mengatakan itu disaat aku tau bahwa kau memang
sangatlah mencintaiku, menyayangiku, dan membutuhkanku untuk selalu hadir
disetiap hembus nafasmu. Aku mencintaimu dengan setulus hati, jiwa dan ragaku. Aliran
angin cintaku ini untukmu, teruntuk untukmu, dan memang hanya untukmu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar